KENALI EMOSI DIRI



Perasaan dan emosi seperti tangisan, sedih, takut dan gelak ketawa mencorakkan warna kehidupan, membentuk sikap dan personaliti serta menggerakkan arah kehidupan seseorang manusia. Perkataan emosi ini berasal daripada perkataan Greek “emovere” yang membawa maksud “untuk keluar”. Maka untuk itu, emosi akan ditonjolkan keluar sebagai satu bentuk bagi memenuhi kepuasan seseorang.

Emosi boleh ditakrifkan sebagai satu keadaan yang dialami oleh seseorang manusia yang melibatkan beberapa perubahan proses fisiologi, diri dan psikologi. Perubahan ini melibatkan satu set tindak balas automatik, viseral iaitu meluap-luap dan komunikasi emosi seperti ekspresi muka, perkataan, isyarat dan tingkah laku lain yang dipaparkan oleh seseorang itu. Manusia yang normal dilihat sebagai individu manusia yang mengalami situasi yang pelbagai dan berkehendakkan reaksi bagi melahirkan emosi yang juga berbeza.

Kecerdasan emosi bermula sejak kecil dan dengan itu, ibu bapa memiliki peranan terpenting dalam membina kecerdasan emosi anak-anak. Mereka harus mengajar, mendidik serta membimbing anak-anak tentang kecerdasan emosi dengan memberikan contoh teladan yang baik. Bagi membolehkan anak-anak memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, ibu bapa seharusnya mengajar dan menerapkan dalam diri anak-anak.

Pada asalnya, perkataan emosi berasal dari bahasa Latin, iaitu emovere, yang bererti bergerak menjauh. Erti kata ini menyiratkan bahawa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.

Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan fikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.

Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai fikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam erti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995)

Menurut Descrates, emosi terbahagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga jenis emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta). Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, iaitu:


a.Marah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b.Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa

c. Takut : cemas, gugup, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kemesraan, kasih
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
h. Malu : malu hati, kesal


Emosi menurut Goleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai macam emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. Tetapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu seringkali terjadi. Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan antara emosi dan cara mengekspresikan (Goleman, 2002 : xvi).


Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang dijalani menjadi sia-sia.
Berdasarkan huraian tersebut, dapat disimpulkan bahawa emosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam mahupun dari luar dirinya.


0 comments:

Post a Comment

DON'T BE SAD

"Tidaklah sesuatu musibah yang berupa apa jua kesedihan sama ada dari persetujuan hatinya atau tidak hatta duri yang mencucuk jarinya, melainkan ia adalah penghapus dosa (kifarah)".